Kuliah Lapangan : "Spirit Untuk Mandiri"

Waktu : 12 Juni 2011

Tempat : Kutisari Surabaya

Materi : Pengantar Technopreneurship "Spirit Untuk Mandiri"

Pertama, Bapak Sulistyanto menanyakan tentang pengertian wirausaha. Beberapa teman telah ditanyai oleh beliau. Walaupun teman-teman mengungkapkan jawaban mereka dengan kalimat yang berbeda-beda, namun dapat disimpulkan bahwa wirausaha menurut teman-teman adalah usaha mandiri yang dilakukan oleh sesorang. Beliau tidak menyalahkan pengertian wirausaha yang didefinisikan oleh teman-teman yang tadi menjawab, karena menurut beliau setiap orang mempunyai persepsi masingmasing mengenai pengertian wirausaha. Yang jelas wirausaha adalah usaha mandiri.

Kadang kala kreatifitas tidak muncul dengan sendirinya, begitu pula kreatifitas untk berwirausaha. Pak Sulistyanto bercerita bahwa beliau telah memiliki jiwa wirausaha sejak di bangku sekolah dasar. Dari berjualan kelereng hingga menjadi penyalur barang antik sudah pernah beliau lakoni. Jiwa seperti ini tentu saja tidak muncul begitu saja, spirit untuk mandiri lah yang mendasari tumbuhnya jiwa wirausaha. Bagaimana dengan teman-teman ? Apakah sudah mempunyai semangat untuk mandiri ? Beliau berpesan bahwa pupuklah jiwa mandiri mulai dari sekarang, dimulai dari hal kecil terlebih dahulu, misalnya mandiri untuk membiayai hidup selama kuliah. Mungkin bukan biaya hiddup sepenuhnya, bisa setengahnya ato sebagian kecilnya. Sehingga kita tidak terlalu memberatkan orang tua.

Seorang wirausahawan berusaha untuk menghidupi dirinya dengan cara yang disukainya. Mereka tidak bergantung pada bosnya, tidak pula bergantung pada kebijakan perusahaan, karena merekalah yang memiliki perusahaan. Lebih dari itu, mereka juga telah menghidupi banyak orang di sekitarnya. Wirausahawan biasanya tidak bekerja secara perseorangan, namun mereka juga mempekerjakan masyarakat di sekitarnya. Hal ini tentu saja bukan suatu hal yang biasa. Secara tidak langsung wirausahawan telah dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Indonesia yang dikenal sebagai bangsa “babu” oleh beberapa negara tetangga, sedikit demi sedikit merangkak untuk menghilangkan imej tersebut. Wirausahan sungguh luar biasa, selain menghidupi dirinya dan keluarganya, mereka jga telah menghidupi masyarakat di sekitarnya serta mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.

Lalu sebagai mahasiwa, apa yang harus kita lakukan untuk menjadi wirausahawan ?

Yang pertama, hal yang perlu ditanamkan dalam diri kita adalah bahwa modal utama wirausaha bukanlah uang, melainkan kejujuran. Kita harus jujur dalam menjalankan usaha. Karena dengan kejujuran kan dapat eningkatkan kredibilitas kita kepada nasabah-nasabah kita, rekan kerja, serta oarang-orang di sekitar kita. Jika kita jujur, maka orang akan dengan mudah mempercayai kita. Dengan kepercayaan tersebut, kemungkinan untuk mendapatkan pinjaman modal uang telah terbuka lebar. Asal kita mau berusaha.

Selain kejujuran, masih terdapat banyak hal yang harus dimiliki oleh kita sebagai mahasiswa jika ingin berwirausaha. Beberapa di antaranya adalah :

1. Kemampuan mengelola rasa frustasi

Dengan berwirausaha, apalagi bagi yang baru mulai berwirausaha, mungkin akan sering mengalami frustasi. Karena dalam berwirausaha banyak sekali hal yang tak terduga, dan kita harus berani menghadapinya jika masih ingin berkembang dan maju untuk berwirausaha. Frustasi bukanlah hal yang mudah untuk di atasi, hanya ketekunan dan spirit yang kuat lah yang dapat membuat seeorang frustasi untuk terus bertahan.

2. Kognitif flexibility

3. Fokus

Jika mahasiswa ingin berwirausaha, maka harus fokus pada usahanya. Tidak mudah menyerah jika ada masalah dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan usahanya.

4. Self control

Self control adalah kemampuan mengontrol diri sendiri. Kemampuan ini akan mempengaruhi sesorang dalam bertindak dan mengambil keputusan. Mampu menahan emosi sehingga dapat bepikir dengan jernih.

5. Kemampuan mengambil keputusan dengan jernih

Kemampuan ini berkaitan dengan self kontrol. Kadang kala mahasiswa kurang dapat mengendalikan emosinya, sehingga dia terpengaruh emosinya dalam mengambil keputusan.

6. Kemampuan menimbang dan menerima resiko

Dalam berwirausaha, seringkali seseorang dihadapkan pada banyak pilihan untuk kemajuan usahanya. Seorang wirausahawan harus menimbang mana yang baik untuk usahanya dan mana yang tidak baik. Selain itu, setelah memutuskan mana yang baik, maka dia juga harus mampu menerima resiko atas pilihannya.

7. Logis, kritis, kreatif

Maksud logis disini adalah berwirausaha tampil dengan produk berbeda tapi masih diterima di masyarakat dan tetap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri.

Sedang Kreatif adalah produk yang diciptakan harus lah baru (belum ada sebelumnya produk seperti ini, ini berkaitan dengan oroginalitas), seandainya meniru pun tapi tetap harus ada sisi tambahan atau sisi lain dari produk yang kita tiru tersebut.

8. Berkomunikasi artikulatif

9. Berempati terhadap kesulitan orang lain

Berempati disini adalah saling berbagi, baik dalam hal modal maupun ide. Begitu juga mau merasakan kesusahan yang dirasakan oleh orang lain sehingga keinginan untuk membantu itu akan timbul dalam diri kita.

10. Kemampuan melihat dari perspektif yang berbeda

Orang lain menganggap sesuatu itu masalah, tapi kita menganggap itu sebagai tantangan sehingga kita bisa berkembang untuk menghadapinya.

11. Growth mindset

Pengembangan pola pikir oleh seorang yang ingin berwirausaha.

No comments on "Kuliah Lapangan : "Spirit Untuk Mandiri""

Leave a Reply